EVALUASI MUTU FISIK DAN UJI IRITASI KOSMETIKA LULUR DENGAN MEMANFAATKAN BONGGOL NANAS SEBAGAI BAHAN AKTIF

  • Suhartini Tansri Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Rina Bintoro Akademi Farmasi Yamasi Makassar
  • Nurhidayat Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Abstrak

Tanaman yang dimanfaatkan menjadi sediaan kosmetik salah satunya adalah nanas (Ananas cosmosus L). Varietas nanas yang digunakan pada penelitian ini adalah nanas queen. Pengolahan nanas menghasilkan limbah berupa bonggol nanas. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk membuat kosmetika lulur dengan bahan aktif bonggol nanas varietas queen (Ananas cosmosus L) dan untuk mengetahui hasil uji mutu fisik serta mengetahui keamanan/iritasi sediaan lulur dari bonggol nanas. Sediaan lulur ini dibuat dengan tiga formula dengan menggunakan konsentrasi serbuk bonggol nanas yang berbeda yaitu 5%, 7% dan 9%. Uji mutu fisik sediaan lulur meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH dan uji daya sebar. Berdasarkan hasil uji mutu fisik menunjukkan bahwa  formula dengan konsentrasi zat aktif bongol nanas  5% dan formula  dengan konsentrasi zat aktif bonggol nanas  7% merupakan formula yang memenuhi standar uji mutu fisik. Uji iritasi/keamanan dilakukan pada kelinci dan menunjukkan sediaan lulur tidak menimbulkan iritasi, indeks derajat yang di hasilkan pada semua sedian yang diuji adalaj 0 (tdk ada iritasi).

Referensi

Al-Haq, F. A.-S., Yuliawati, K. M., & Lukmayani, Y. (2022). Penelusuran pustaka ekstrak bonggol dan kulit buah nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai antibakteri. Bandung Conference Series: Pharmacy, 2(2), 145–153. https://doi.org/10.29313/bcsp.v2i2.3626.

Azkiya, Z., Ariyani, H., & NuFgraha, T. S. (2017). Evaluasi sifat fisik krim ekstrak jahe merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) sebagai anti nyeri. JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences), 1(1), 12–18.

Fatwani, E. F., & Sari, R. (2023). Skrining fitokimia dan uji antioksidan ekstrak daun cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal Buana Farma, 3(1), 37–40. https://doi.org/10.36805/jbf.v3i1.780

Handoyo, L. Y., & Pranoto, M. E. (2020). Pengaruh variasi suhu pengeringan terhadap pembuatan simplisia daun mimba (Azadirachta indica). Jurnal Farmasi Tinctura, 1(2), 45–54. https://doi.org/10.35316/tinctura.v1i2.988

Isfianti, D. E. (2018). Pemanfaatan limbah kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan daun kelor (Moringa oleifera Lamk) untuk pembuatan lulur tradisional sebagai alternatif “green cosmetics”. Jurnal Tata Rias, 7(2), 74–86.

Kumaunang, M., & Kamu, V. (2010). Aktivitas enzim bromelin dari ekstrak kulit nenas (Ananas comosus). The Activity of Bromelin Enzyme Isolated from Pineapple (Ananas comosus) Fruit Skin.

Listiah, E. (2006). Uji iritasi salep minyak atsiri kayu manis (Cinnamomum cassia Ness. ex Bl) dalam basis salep larut air terhadap kelinci jantan.

Milenia, N. A. (2021). Uji iritasi sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri kulit jeruk kalamansi (Citrus microcarpa Bunge) pada kelinci putih jantan (Oryctolagus cuniculus).

Nasional Dewan Standardisasi, SNI. (1996). Sediaan tabir surya 16-4399-1996).

Nasution, Z., Nst, M. A., & Hareva, P. F. (2022). Formulasi dan uji stabilitas fisik sediaan lulur krim ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.). Herbal Medicine Journal, 5(2), 31–38. https://doi.org/10.58996/hmj.v5i2.71

Ngginak, J., Apu, M. T., & Sampe, R. (2021). Analisis kandungan saponin pada ekstrak serat matang buah lontar (Borassus flabellifer Linn). Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi, 12(2), 221. https://doi.org/10.24127/bioedukasi.v12i2.4451

Noer, S., Pratiwi, R. D., & Gresinta, E. (2018). Penetapan kadar senyawa fitokimia (tanin, saponin, dan flavonoid) sebagai kuersetin pada ekstrak daun inggu (Ruta angustifolia L.). Jurnal Eksakta, 18(1), 19–29. https://doi.org/10.20885/eksakta.vol18.iss1.art3

Octora, D. D., Situmorang, Y., & Marbun, R. A. T. (2020). Formulasi sediaan sabun mandi padat ekstrak etanol bonggol nanas (Ananas comosus L.) untuk kelembapan kulit. Jurnal Farmasimed (JFM), 2(2), 77–84. https://doi.org/10.35451/jfm.v2i2.369

Permenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147 Tahun 2016.

Prabandari, R. (2019). Formulasi dan uji stabilitas sediaan lulur dari rimpang kunyit (Curcuma longa Linn). Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan dan Keperawatan, 10(2), 52–58. https://doi.org/10.35960/vm.v10i2.435

Rahmat, D., Jufri, M., Salim, S., & Wathoni, N. (2015). Peningkatan aktivitas antimikroba ekstrak nanas (Ananas comosus (L.) Merr) dengan pembentukan nanopartikel. Jurnal Sains dan Kesehatan, 1(5), 236–244. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i5.45

Rusmin, R. (2020). Formulasi dan uji mutu fisik sediaan lulur krim dari serbuk kemiri (Aleurites moluccana (L.) Willd.). Yamasi Journal, 4(1), 47–57.

Suhartini. Tahir, M. (2025). Uji Stabilitas, Aktivitas dan Keamanan Sediaan Serum Skin Care mengandung Sarang Burung Walet (Collocalia fuciphaga). Jurnal Mitrasehat, 15(1), 815–824.

Sulaksmono, M. (2006). Keuntungan dan kerugian patch test (uji tempel) dalam upaya menegakkan diagnosa penyakit kulit akibat kerja (occupational dermatosis), 1–6.

Sudarmanto, I. G., & Jirna, I. N. (2023). Lulur tradisional daun sirsak menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. CV Mitra.

Diterbitkan
2025-08-03
Bagian
Articles