Naskah ini versi lama yang diterbitkan pada 2025-10-30. Baca versi terbaru.

PENCEGAHAN ANEMIA TERPADU PADA REMAJA DI LIUKANG KALMAS, KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

Penulis

  • Nur Hikmawaty Syarifuddin Puskesmas Liukang Kalmas Pangkep
  • Fitriyah Holif Prodi Gizi Universitas Jember
  • Widya Lestari Nurpratama Universitas Medika Suherman

DOI:

https://doi.org/10.59060/3hdc6h75

Kata Kunci:

edukasi gizi, pemeriksaan hemoglobin, pencegahan aneia, remaja, suplementasi zat besi

Abstrak

Remaja merupakan kelompok yang sangat rentan mengalami anemia, terutama di wilayah kepulaua dengan akses pelayanan kesehatan dan pangan bergizi. Kegiatan pegabdian masyaraakat ini bertujuan melaksanakan program pecegahan anemia terpadu melalui pemeriksaan hemoglobin dan penyuluhan kesehatan pada remaja di Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Kegiatan meliputi pemeriksaan hemoglobin serta penyuluhan mengenai pencegahan aneia dan pentingnya konsumsi tablet tambah darah (TTD). Sebanyak 32 remaja berpartisipasi dan data kadar hemoglobin dicatat. Rata-rata kadar hemoglobin adalah 12,8 g/dL dengan rentang 11,0-14,6 g/dL. Berdasarkan ambang batas WHO, sebanyak 21,9% peserta dikategorikan anemia. Penyuluhan meningkatkan pemahaman remaja tentang strategi pencegahan anemia, temasuk pola makan seimbang dan kepatuhan konsumsi TTD. Kegiatan ini juga mnngkatkan kesadaran tenag pentingnya deteksi dini kadar hemoglobin sebagai bagian dari pemantauan kesehatan remaja. Kesimpulannya, pencegahan anemia terpadu melalui pemeriksaan hemoglobin dan edukasi kesehatan efektif meningkatkan pengetahuan dan kesadaran serta mengidentifikasi remaja berisiko anemia di wilayah kepulauan

Referensi

Ardina, M., Hidayat, A. R., & Fadhilah, S. (2025). Dietary patterns are related to the incidence of anemia in adolescent. Indonesian Journal of Global Health Research, 7(5), 753–758. https://doi.org/10.37287/ijghr.v7i5.6955

Arini, N., Bakta, M., & Citrawati, D. M. (2017). The impact of iron supplementation toward hemoglobin levels on teenage girls in Bangli Regency, Bali, Indonesia. International Journal of Research in Medical Sciences, 5(8), 3454–3457. https://doi.org/10.18203/2320-6012.ijrms20173539

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 – Katalog data ketersediaan data. Kementerian Kesehatan RI. https://layanandata.kemkes.go.id/katalog-data/riskesdas/ketersediaan-data/riskesdas-2018

Sulistyana Djati, I., Nugraheni, S. A., & Sriatmi, A. (2025). Factors influencing attitude making in the prevention of anemia in female adolescent: A scoping review. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 6(1), 590–610. https://doi.org/10.59141/jist.v6i1.8901

Petry, N., Olofin, I., Hurrell, R. F., Boy, E., Wirth, J. P., Moursi, M., & Rohner, F. (2016). The proportion of anemia associated with iron deficiency in low, medium, and high Human Development Index countries: A systematic analysis of national surveys. Nutrients, 8(11), 693. https://www.mdpi.com/2072-6643/8/11/693

Priliani, L., Andriani, D., Putra, F., Rahmawati, I., & Santoso, A. (2025). Mapping anemia prevalence across Indonesia. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 34(3), 430–439. https://doi.org/10.6133/apjcn.202506_34(3).0017

Silitonga, H. T. H., Salim, L. A., & Nurmala, I. (2024). A systematic review of iron supplementation’s effects on adolescent girls. Jurnal Gizi Indonesia, 12(2), 60–69. https://doi.org/10.14710/jgi.12.2.60-69

Yanisah, B. F., & Widati, S. (2023). Is health education on anemia increasing iron supplementation consumption in adolescent girls?: A systematic review. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education, 11(1SI), 46–51. https://doi.org/10.20473/jpk.V11.I1SI.2023.46-51

Diterbitkan

2025-10-30

Versi