UJI PARAMETER SPESIFIK DAN NONSPESIFIK EKSTRAK ETANOL DAUN PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.)

  • A Tenriugi Daeng Pine Akfar Yamasi Makassar
  • Hernawati Basir Akademi Farmasi Yamasi Makassar
  • Muh. Anwar

Abstract

Tanaman pisang kepok (Musa paradisiaca L.) telah dikenal memiliki banyak efek farmakologi dan digunakan sebagai obat tradisional. Salah satu dari tanaman yang dimanfaatkan di masyarakat adalah daunnya sebagai pembungkus makanan sebagai penambah cita rasa ternyata memiliki khasiat sebagai antioksidan dan antimikroba. Agar dapat dijadikan sebagai bahan baku obat tradisional maka perlu dilakukan uji parameter spesifik dan nonspesifik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai parameter spesifik dan nonspesifik dari ekstrak etanol daun pisang kepok  diperoleh dengan cara ekstraksi dengan menggunakan etanol 96% metode maserasi dan menghasilkan nilai rendamen sebanyak 4,62%. Dilakukan pengujian parameter spesifik dan nonspesifik yaitu uji organoleptik, uji senyawa larut air dan etanol, dan uji susut pengeringan. Ekstrak daun pisang kepok yang dihasilkan merupakan ekstrak kental, berwarna coklat tua, memiliki bau khas, dan rasanya pahit. Kadar senyawa yang terlarut pada air sebesar 66,66%±6%, sedangkan kadar senyawa yang larut etanol sebesar 57,33%±2,08%. Dan kadar susut pengeringannya sebesar 3,95%±1%.

References

Alfitriani, N. F. (2018). Standarisasi Parameter Spesifik Dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Linn). In Skripsi. Universitas Wahid Hasyim.

Asuquo, E. G., & Udobi, C. E. (2016). Antibacterial and toxicity studies of the ethanol extract of Musa paradisiaca leaf Antibacterial and toxicity studies of the ethanol extract of Musa paradisiaca leaf [Cogent]. In Cogent Biology (Vol. 47). https://doi.org/10.1080/23312025.2016.1219248

Burhan, A., Hardianti, B., & Mujilah. (2019). UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK DAUN PISANG KEPOK KERING (Musa paradisiaca forma typica) TERHADAP MENCIT JANTAN (Mus musculus). Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 14(1), 66. https://doi.org/10.32382/medkes.v14i1.748

Indonesia, K. K. R. (2017). Farmakope Herbal Indonesia (Edisi II). Direktorat Jendereal Kementerian Kesehatan RI.

Maryam, F., Taebe, B., & Toding, D. P. (2020). Pengukuran Parameter Spesifik Dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata J.R & G.Forst). Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 6(01), 1–12. https://doi.org/10.35311/jmpi.v6i01.39

RI, D. K. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. RI, Kementerian Kesehatan.

Rustam, F. (2018). Penetapan parameter spesifik dan nonspesifik simplisia inti biji kemiri (Aleurites moluccana (L.) Willd) asal Sulawesi Selatan. 25. http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/OTM2OGJiZmEzMTUwMGVjZTA3MmUzYzYyMDc2ZmRlZTY3MTRlMzJjMg==.pdf

Saputra, S. H. (2020). Mikroemulsi Ekstrak Bawang Tiwai Sebagai pembawa Zat Warna, Antioksidan dan Antimikroba Pangan (Prof.DR. Bernatal Saragih (ed.)). CV Budi Utama.

Subadra, O. S., Murwati, Dewi, I. K., Yulistanti, B. T., Sary, D. O., & Mufatika, W. (2021). Aktivitas Antibakteri Kombinasi Fraksi Metanol Daun Pisang (Musa paradisiaca Linn.) dan Daun Jati (Tectona grandis L.) Dibandingkan Fraksi Tunggal Metanol Daun Jati (Tectona grandis L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes. Proceeding of The URECOL, 699–708.

Sutriandi, A., Maulana, I. T., & Sadiyah, E. R. (2010). Pengaruh Metode Pengeringan terhadap Mutu Ekstrak Biji Kara Benguk ( Mucuna pruriens ( L .) DC .) yang Dihasilkan. Universitas Islam Bandung.

Published
2023-01-30